16 Maret 2009

TAMBORIN KOQ PEDES?

Tiga hari ini, emosi saya dibuat naik turun oleh Haydar (9 tahun). Empat hari yang lalu (Kamis, 12/03/09) Haydar yang berpantang makanan mengandung Casein & Gluten 'merampok' kue adiknya yang jelas-jelas mengandung casein & gluten. Akibatnya, perilaku berubah menjadi agresif dan sukar fokus.

Jumat 13 Maret 2009 - Pagi-pagi di keributan menjelang berangkat sekolah
Secara tidak sengaja saya mendengar dia memukul mbak Yani - pengasuh adiknya. Barulah setelah saya tegur, mbak Yani cerita kalau kemarin dia juga dipukul Haydar - karena mbak Yani menolak memberikan kue adiknya.
Sebagai hukuman, saya minta dia untuk meninggalkan rumah, dan mencari rumah baru yang menerapkan peraturan yang sesuai dengan keinginannya, atau bahkan yang tidak menerapkan peraturan sama sekali.
Dan karena saya khawatir Haydar akan membuat 'keonaran' yang sama di sekolah, hari itu Haydar tidak saya ijinkan masuk sekolah.
Barangkali banyak yang menyayangkan kenapa hukumannya tidak mendidik? Memang begitu, tetapi sebenarnya konteksnya adalah sebelumnya saya pernah katakan, bahwa kelakuan Haydar sehari-hari koq tidak mencerminkan karakter anak yang bersekolah di sekolah yang berkualitas dan mengajarkan sopan santun. Jangan-jangan sebenarnya Haydar lebih cocok bersekolah di "Al Pasar" (pelesetan dari Al Azhar, dan kebetulan karena ada sekolah dengan kualitas yang tidak diketahui yang letaknya dekat pasar). Jadi, tetap bersekolah di Al Falah - sekolahnya sekarang - menjadi keinginan terbesar Haydar. Risikonya, ya harus mengikuti peraturan yang ada.

Jumat 13 Maret 2009 - malam menjelang pulang kantor
Haydar menelepon, mengatakan bahwa sudah mengerti apa dimaksudkan oleh bundanya, dan berjanji untuk mengikuti peraturan yang ada dan berusaha menjadi anak sholeh.
Dia kemudian membaca ikrarnya - cukup panjang, antara lain :
Tidak makan kue adik & disiplin berdiet
Makan makanan dan lauk yang disediakan
Mengikuti peraturan
Sholat tepat waktu
Hormat & sopan terhadap orang dewasa
Menggunakan barang sesuai fungsi
dsb, dsb...
Jadwalnya cukup panjang, sehingga ketika speaker telepon di kantor saya pasang, semua orang di kantor yang mendengar menjadi tertawa geli. Mereka mengira saya menyuruh Haydar untuk membuat daftar janji tersebut. Padahal, tidak sama sekali.
Dia juga mengatakan,
"Bunda, hari ini kakak lengkap sholat di Masjid. Sholat Jumat, sholat Ashar & sholat Magrib. Ini sekarang sedang bersiap untuk sholat Isya'"
Oooooooo.... totweeeetttt!!!

Sampai di rumah, mbak Yani mengiyakan sehari ini Haydar sangat pintar dan sayang adiknya.
Hmmmmmm.....

Sabtu, 14 Maret 2009. Pagi hari, setelah sempat menikmati pagi yang cerah
Sepulang sholat Shubuh di Masjid, dans etelah sarapan, Haydar pergi bermain, naik sepeda kebanggaannya. Pulang sudah agak siang, sekitar jam 10.00, dalam kondisi kucel & memakai sandal..... sebelah! Loh, kemana yang sebelah?
"Disembunyikan teman!"
Ayahnya segera minta dia mencari, sampai ketemu. Kebetulan sebelumnya dia kena tegur karena sandal dan sepatu selalu cepat rusak karena dipakai tidak sesuai fungsi (antara lain diinjak) atau bahkan hilang tak tentu rimba.
Dengan merengek-rengek, dia menjelaskan, tidak mungkin untuk mendapatkan kembali sebelah sandal sandal itu karena dibuang temannya ke got yang airnya mengalir cukup deras.
Kenapa sampai dibuang?
"Karena dia mau pinjam sepedaku, tapi aku gak boleh, jadi dia marah-marah terus membuang sandalku!!"
Karena sudah sering "diperdaya" saya minta mbak Yani untuk menemani mencari ke tempat sandal dibuang, syukur-syukur bisa ketemu temannya yang membuang supaya jelas duduk permasalahannya.
Ternyata,
"Kata Ibu temannya, sandal Haydar dibuang karena temannya marah & kesakitan ditendang-tendang Haydar!"
Hmmmmmm.....

Minggu, 15 Maret 2009. Seharian.
Totally 'off'. Haydar benar-benar menjengkelkan dan terlihat memancing amarah kami. Mulai dari minta lauk yang tidak disediakan, minta jajan, mainan HP, tidak mau mandi, merengek-rengek minta main ke rumah temannya (padahal1 minggu sebelumnya sudah main kesana), dan tidak mau mengerjakan PR untuk esok harinya.
Sore hari, kami mendapat undangan untuk berkumpul bersama kerabat. Tidak ada acara spesifik, hanya kumpul-kumpul, ngobrol sambil makan nasi uduk+ayam goreng. Di kesempatan itu, saya membawa martabak telor untuk tuan rumah dan Haydar menghabiskan 8 potong sendiri!
Tibalah saat Maghrib. Kami lalu berjamaah. Alhamdulillah Haydar dengan lancar dan lantang ber-iqomat. Ah, semoga ini menjadi penutup hari berat Haydar.
Tapi ternyata tidak!
Selain nada "aamiin" yang melenceng & berkesan bergurau, dia juga tertawa di tengah sholat ketika ada kerabat yang datang yang tidak bisa masuk rumah karena pintu terkunci (kami sholat di ruang tamu). yang menyedihkan, Fikhar adiknya yang sholat bersama kami juga ikut tertawa bahkan sampai terbahak-bahak!
Dalam perjalanan pulang, Haydar tertidur pulas di mobil. Wah, sudah pasti tidak bisa mengerjakan PRnya!

Senin, 16 Maret 2009. Shubuh.
Alarm HP berbunyi. Haydar yang memasang alarm tersebut. Biasanya dia akan bersiap-siap untuk sholat shubuh. Benar Haydar terbangun, mematikan alarm, dan bergegas ke kamar mandi. Saya semula berfikir dia mau berwudlu. Tapi setelah saya dengar-dengarkan, ternyata dia hanya membasuh (karena mengompol), ganti baju dan....tidur lagi
"Masih mengantuk!" Kilahnya.
Saya - yang juga sudah menyiapkan buku PRnya - berusaha membangunkan. Tak berhasil.

Akhirnya Haydar berhasil bangun lagi pukul 06.30. Sudah sangat terlambat untuk mengerjakan PR. Tapi saya bertekad untuk mengajarinya bertanggungjawab & menepati janji mentuntaskan tugas.
PRnya Musik dan Matematika.
Saya minta dia untuk duduk di mejanya dan mulai mengerjakan tugas.
Saya sudah tidak bisa senyum, apalagi mengingat saya pasti juga akan terlambat datang ke kantor! Hari Senin, hari pertama Kampanye Terbuka pula!
Salah satu soal musik mengenai jenis irama musik (ritmik & melodik) beserta contoh alat musiknya.
Di buku panduan, tercantum tamborin atau kecrek sebagai salah satu contoh alat musik ritmik.
Ketika saya tanya apa contoh alat musik ritmik, Haydar dengan ragu-ragu menjawab
"ehm.... Krecek!"
Saya yang sudah emosi & panik jadi sibuk menahan ketawa. Bagaimana tidak? Ini soal alat musik atau gudeg? JANGAN PEDES-PEDES YA NAK.....
Haydar.... Haydar....!!!